Transformasi makna budaya tradisi nguras enceh pada generasi milenial
Syarifah Nur Aini, Universitas Gadjah Mada, Indonesia
Rahmatullah Assyihabi, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia
Benni Setiawan, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia
Abstract
Arus globalisasi dan modernisasi yang masif disertai dengan lemahnya rasa cinta tanah air membuat kebudayaan dan jati diri bangsa terkikis. Kebudayaan yang sudah berkurang peminatnya terutama mdari generasi muda ialah tradisi Nguras Enceh yang berada di Makam Raja Raja Imogiri. Permasalahan tersebut berkaitan dengan minimnya komunikasi budaya berupa komunikasi yang sempat terhenti atau berjalan tidak maksimal dikarenakan perbedaan generasi dan perbedaan penyampaian. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan subjek penelitian yang terlibat ini adalah para abdi dalem yang bekerja di Makam Imogiri, Bantul dan generasi milenial yang bertempat tinggal di wilayah sekitar Makam Imogiri Bantul. Sedangkan teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini, yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Selain itu, model analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif Milles dan Hubberman berupa reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan/verifikasi. Penelitian ini akan mengeksplorasi mengenai pemaknaan generasi muda terhadap Tradisi Ngurah Enceh, peran generasi muda yang berada di daerah sekitar Makam Raja-Raja Imogiri pada Tradisi Nguras Enceh, dan communication gap yang terjadi antara abdi dalem dengan pemuda di sekitar Makam Raja-Raja Imogiri.
The massive waves of globalization and modernization, coupled with a weakened sense of patriotism, have eroded the culture and national identity of the nation. One of the diminishing cultural traditions, especially among the younger generation, is the Nguras Enceh tradition held at the Imogiri Royal Cemetery. This issue is related to the lack of cultural communication, where communication has been halted or not maximized due to generational differences and differences in communication styles.The research conducted adopts a qualitative approach involving subjects such as the palace servants (abdi dalem) working at the Imogiri Cemetery in Bantul and the millennial generation residing in the surrounding area of Imogiri Cemetery in Bantul. Data collection techniques in this study include observation, interviews, and documentation. Additionally, the data analysis model used is the interactive analysis model by Milles and Hubberman, involving data reduction, data presentation, and conclusion/verification stages. This research aims to explore the meaning of the Ngurah Enceh tradition for the younger generation, the role of the younger generation in the vicinity of the Imogiri Royal Cemetery in the Nguras Enceh tradition, and the communication gap that exists between the palace servants and the youth around the Imogiri Royal Cemetery.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Agus, E., & Zulfahmi, Z. (2021). Pengaruh globalisasi terhadap nilai nasionalisme generasi muda. Iuris Studia: Jurnal Kajian Hukum, 2(1), 26-33. https://doi.org/10.55357/is.v2i1.75.
Agustin, D. S. Y. (2011). Penurunan rasa cinta budaya dan nasionalisme generasi muda akibat globalisasi. Jurnal Sosial Humaniora (JSH), 4(2), 177-185. https://iptek.its.ac.id/index.php/jsh/article/view/632/354.
Ammaria, H. (2017). Komunikasi dan budaya. Jurnal Peurawi: Media Kajian Komunikasi Islam, 1(1). https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/peurawi/article/view/1992/1473
AnnaMarie Houlis. (2021). 7 problems good communicators are able to avoid. https://fairygodboss.com/career-topics/lack-of-communication. Diakses pada 9 Juni 2021.
Anggraini, C., Ritonga, D. H., Kristina, L., Syam, M., & Kustiawan, W. (2022). Komunikasi interpersonal. Jurnal Multidisiplin Dehasen, 1(3), 337–342. https://doi.org/10.37676/mude.v1i3.2611
Aw, S. (2011). Komunikasi interpersonal (1st ed.). Graha Ilmu.
Azima, N. S., Furnamasari, Y. F., & Dewi, D. A. (2021). Pengaruh masuknya budaya asing terhadap nasionalisme bangsa indonesia di era globalisasi. Jurnal Pendidikan Tambusai, 5(3), 7491-7496. https://doi.org/10.31004/jptam.v5i3.2186
Downs, H. (2019). Bridging the gap: How the generations communicate. Concordia Journal of Communication Research, 6(1), 6.https://doi.org/10.54416/SEZY7453
Fitriliyani, W. (2017). Nilai-nilai filosofis dalam tradisi nguras enceh di komplek makam raja-raja Mataram Imogiri [UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta]. https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25235/
Gerring, J. (2017). Qualitative methods. Annual review of political science, 20, 15-36. https://doi.org/10.1146/annurev-polisci-092415-024158
Glass, A. (2007). Understanding generational differences for competitive success. Industrial and Commercial Training, 39(2), 98–103. https://www.emerald.com/insight/content/doi/10.1108/00197850710732424/full/html
Hardiawan, H. (2019). Enceh: Karya tari sebagai ekspresi upacara ritual di makam raja-raja imogiri. JOGED: Jurnal Seni Tari, 13(2), 202-210. https://doi.org/10.24821/joged.v13i2.3602
Kelly, C., Elizabeth, F., Bharat, M., & Jitendra, M. (2016). Generation Gaps: Changes in the Workplace due to Differing Generational Values. Advances in Management, 9(5), 1-1,8. https://www.proquest.com/scholarly-journals/generation-gaps-changes-workplace-due-differing/docview/1786826330/se-2
Kurmia, N. (2005). Perkembangan teknologi komunikasi dan media baru: Implikasi terhadap teori komunikasi. Mediator: Jurnal Komunikasi, 6(2), 291–296. https://doi.org/10.29313/mediator.v6i2.1197
Liliweri, A. (2018). Pengantar studi kebudayaan (II). Nusa Media.
McQuail, D. (2000). McQuail’s communication theory (4th ed.). Sage Publications.
Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1994). Qualitative data analysis: An expanded sourcebook. sage.
Muchtar, K., Koswara, I., & Setiaman, A. (2016). Komunikasi antar budaya dalam perspektif antropologi. Jurnal manajemen komunikasi, 1(1). https://jurnal.unpad.ac.id/manajemen-komunikasi/article/view/10064/4923
Kuswarno, E. (2008). Etnografi komunikasi: Suatu pengantar dan contoh penelitiannya. Widya Padjadjaran.
Nasrullah, R., (2012). Komunikasi antarbudaya di era budaya siber. Kencana Prenada Media Group.
Rokhim, B. A. (2013). Unsur religi dalam tradisi nguras enceh di makam raja-raja Imogiri. [Jurnal Skripsi]. file:///C:/Users/Administrator/Documents/SUG%20Nguras%20Enceh/Maliky%20Nur%20Rokhim%2008205241059.pdf
Santoso, A. (2007). Ilmu bahasa dalam perspektif kajian budaya. Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Pengajarannya, 35(1), 1-15.
Sekeon, K. (2013). Komunikasi antar budaya pada mahasiswa Fisip Unsrat (Studi pada mahasiswa angkatan 2011). Acta Diurna Komunikasi, 2(3). Retrieved from https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/actadiurnakomunikasi/article/view/1918
Setiawan, D. (2018). Dampak perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terhadap budaya. Jurnal Simbolika Research and Learning in Communication Study, 4(1), 62-72. https://doi.org/10.31289/simbollika.v4i1.1474
Simahate, T. (2013). Penerapan komunikasi interpersonal dalam melayani pengguna. Iqra': Jurnal Perpustakaan dan Informasi, 7(02), 16-26.
Suneki, S. (2012). Dampak globalisasi terhadap eksistensi budaya daerah. CIVIS: Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial dan Pendidikan Kewarganegaraan, 2(1). 307-321. https://doi.org/10.26877/civis.v2i1/Januari.603
Umam, C. (2019, June 25). Waspadai Lunturnya Nilai Budaya di Kalangan Anak Muda, p.1.https://www.tribunnews.com/nasional/2019/06/25/waspadailunturnya-Nilai-budaya-di-kalangan-anak-muda?page.
Utami, S. (2018). Kuliner sebagai identitas budaya: Perspektif komunikasi lintas budaya. CoverAge: Journal of Strategic Communication, 8(2), 36-44. https://doi.org/10.35814/coverage.v8i2.588.
Venter, E. (2017). Bridging the communication gap between Generation Y and the Baby Boomer generation. International journal of Adolescence and Youth, 22(4), 497-507. https://doi.org/10.1080/02673843.2016.1267022.
Yoga, S. (2019). Perubahan sosial budaya masyarakat Indonesia dan perkembangan teknologi komunikasi. Jurnal Al-Bayan: Media Kajian dan Pengembangan Ilmu Dakwah, 24(1). https://doi.org/10.24252/jdt.v15i2.346.
Zis, S. F., Effendi, N., & Roem, E. R. (2021). Perubahan perilaku komunikasi generasi milenial dan generasi Z di era digital. Satwika: Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial, 5(1), 69-87. https://ejournal.umm.ac.id/index.php/JICC/article/view/15550/9057
DOI: https://doi.org/10.21831/hum.v24i1.68789
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Bintan Auliya Qurrota A'yun, Syarifah Nur Aini, Rahmatullah Assyihabi, Benni Setiawan
Supervised by
Our Journal has been Indexed by
Humanika: Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum by http://journal.uny.ac.id/index.php/humanika is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.