Kenakalan remaja klithih yang mengarah pada konflik sosial dan kekerasan di Yogyakarta
Abstract
Tulisan ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai peristiwa klithih yang akhir-akhir ini terjadi di Kota Yogyakarta dan sekitarnya. Klithih merupakan jenis kenakalan remaja yang mengarah pada konflik sosial dan kekerasan di masyarakat. Klithih pada awalnya adalah sebuah ajang yang digunakan oleh para remaja untuk menunjukkan eksistensinya di dalam pergaulan antar remaja di Yogyakarta. Pada akhirnya klithih akhirnya berubah menjadi ajang untuk menciptakan sebuah konflik sosial dan kekerasan dengan menyasar siapa saja yang berada di jalan raya. Penyebab umum terjadinya klithih selain untuk menunjukkan eksistensi kelompok remajanya/ peer group juga karena lemahnya pengawasan dan control sosial oleh keluarga dan sekolah karena sebagian besar pelakunya adalah remaja anak sekolah. Dalam perspektif sosiologi, tidak ada jawaban tunggal dalam menjelaskan realitas sosial termasuk fenomena klithih ini karena sosiologi merupakan ilmu sosial berparadigma ganda. Demikian juga dalam menjelaskan realitas klithih di Yogyakarta. Tinjauan klithih di jalanan Kota Yogyakarta ini vital dilakukan agar supaya penjelasan tidak parsial sehingga dapat mengungkapkan pemahaman yang universal dan menyeluruh. Pilihan teoretik tersebut memiliki implikasi metodologis yang selanjutnya diharapkan berakhir pada ditemukannya langkah penyelesaian yang tepat oleh seluruh pihak yang terkait. Langkah solutif untuk pencegahan dan mengatasi terjadinya klithih perlu dilakukan untuk mengembangkan relasi sosial menjadi lebih harmonis dan humanis sekaligus mengurangi terjadinya penyakit sosial yang berupa klithih.
This paper aims to get information about klithih events that recently occurred in the city of Yogyakarta and surrounding areas. Klithih is a type of juvenile delinquency that leads to social conflict and violence in society. Klithih was originally an event used by teenagers to show their existence in the association between teenagers in Yogyakarta. Eventually klithih finally turned into a place to create a social conflict and violence by targeting anyone who was on the highway. The most common cause of klithih in addition to showing the existence of adolescents/peer groups is also due to the weak supervision and social control by families and schools because most of the perpetrators are teenage school children. In the perspective of sociology, there is no single answer in explaining social reality including this klithih phenomenon because sociology is a social paradigm with multiple paradigms. Likewise in explaining the reality of klithih in Yogyakarta. This klithih review on the streets of Yogyakarta is vital so that the explanation is not partial so that it can reveal a universal and comprehensive understanding. The theoretical choice has methodological implications which are then expected to end in the discovery of an appropriate settlement step by all parties concerned. Solutive steps to prevent and overcome the occurrence of klithih needs to be done to develop social relations to be more harmonious and humanist while reducing the occurrence of social diseases in the form of klithih.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ahmad, F., Muti’ah, T. & Hartosujono. (2019). Faktor-faktor determinasi perilaku
Klitih. Jurnal UST Jogja. 09(2). 88-98. Diakses 27 Januari 2020 dari http://jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/spirit/article/download/6324/2922.
Anonim. (2019). Pengertian konflik menurut para ahli lengkap. Ruangguru.com [online]. Diakses 27 Januari 2020 dari https://www.ruangguru.co.id/23-pengertian-konflik-menurut-para-ahli-lengkap/.
Anonim. (n.d). BAB IV Hasil penelitian dan pembahasan. Diakses 24 Januari 2020 dari http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/15835/9.BAB%20IV.pdf?sequence=8&isAllowed=y.
Anonim. (2020). Mencari jati diri lewat klitih. kumparanNEWS [online]. Diakses 20 Januari 2020 dari https://kumparan.com/kumparannews/mencari-jati-diri-lewat-Klitih-1soPLx0Pfpm.
April, K.S. (2017). Persepsi guru smp muhammadiyah 5 yogyakarta terhadap dampak negatif pasca maraknya aksi klitih di kalangan pelajar. Diakses 28 Januari 2020 dari http://repository.upy.ac.id/1653/1/ARTIKEL%20KLITIH.pdf.
Dadan, S., Humaedi, S. & Meilanny, B. S.. (2017). Kenakalan remaja dan penanganannya. Jurnal Penelitian & PPM. 4(2). 129-389. Diakses pada tanggal 27 Januari 2020 dari http://jurnal.unpad.ac.id/prosiding/article/download/14393/6947.
Hadi, U. (2016). Pelajar aksi klitih bantul divonis lebih ringan dari tuntutan jaksa, begini alasannya. Tribunjogja.com [online]. Diakses 26 Januari 2020 dari https://jogja.tribunnews.com/2017/01/13/pelajar-aksi-Klitih-bantul-divonis-lebih-ringan-dari-tuntutan-jaksa-begini-alasannya.
Hidayah, K. (2016). Ini dugaan polisi terkait motif aksi klitih yang menewaskan adnan. Tribunjogja.com [online]. Diakses 27 Januari 2020 dari https://jogja.tribunnews.com/2016/12/14/ini-dugaan-polisi-terkait-motif-aksi-klithih-yang-menewaskan-adnan.
Lailatul, M. (2014). Konflik dalam lembaga pendidikan. Skripsi. UIN Sunan Ampel
Surabaya. Diakses 29 Januari 2020 dari http://digilib.uinsby.ac.id/314/5/Bab%202.pdf.
Pamungkas, Z. (2018). Fenomena klithih sebagai bentuk kenakalan remaja dalam perspektif budaya hukum di kota Yogyakarta. Diakses 11 Januari 2020 dari https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/11387/ZULFIKAR%20PAMUNGKAS%2010410761.pdf?sequence=1&isAllowed=y.
Riadi, M. (2017). Pengertian, jenis, penyebab, dan tahapan konflik. KajianPustaka.com [online]. Diakses 27 Januari 2020 dari
https://www.kajianpustaka.com/2017/08/pengertian-jenis-penyebab-dan-tahapan-konflik.html?m=1.
Salam, F. (2016). Darurat Klitih Yogyakarta. Tirto.id [online]. Diakses 27 Januari 2020 dari https://tirto.id/darurat-Klitih-di-yogyakarta-cbH7.
Sarwono, R. B. (2017). Mengendalikan kegaduhan sosial “klithih” dengan Ketahanan keluarga. Diakses 11 Januari 2020 dari
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=JURNAL%20KLITIH&source=web&cd=4&ved=2ahUKEwix65GikpLoAhXZILcAHVPxAkMQFjADegQIARAB&url=http%3A%2F%2Fjournal2.um.ac.id%2Findex.php%2Fsembk%2Farticle%2Fdownload%2F1285%2F659&usg=AOvVaw2T6rE6vOnawd3mggh9_3_K.
Sudarsono. (2004). Kenakalan remaja (prevensi, rehabilitasi, dan resosialisasi). Jakarta:Rineka Cipta.
Sukmawati, I..F.. (2018). Kenakalan remaja yang berbau kekerasan, anarkis, dan merajalela. Diakses 24 Januari 2020 dari https://www.brilio.net/creator/kitih-fenomena-kenakalan-remaja-yogyakarta-pantau-kegiatan-anak-anda-022385.html
Syambudi, I. (2020). Pelajar di Jogja jadi pelaku klithih, salah keluarga atau sekolah?. Diakses 30 Januari 2020. https://tirto.id/pelajar-di-jogja-jadi-pelaku-klitih-salah-keluarga-atau-sekolah-exgu
Zulfikar, P. (2018). Fenomena klitih sebagai bentuk kenakalan remaja dalam perspektif budaya hukum di kota Yogyakarta. Skripsi. Universitas Islam Indonesia Yogyakarta
DOI: https://doi.org/10.21831/hum.v21i2.37480
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Datu Jatmiko
Supervised by
Our Journal has been Indexed by
Humanika: Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum by http://journal.uny.ac.id/index.php/humanika is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.