Hukum islam: sinergisitas teks, moral, dan akal
Abstract
The development of the paradigm of modern science has a significant impact on the development of jurisprudence. A case in point is the influence of postmodernism which has led to a thought that law is no longer deemed as merely a social reality; instead, the law is also a metaphysical reality. The shift of jurisprudence paradigm from positivism to postmodernism is considered in line with Islamic thoughts on jurisprudence. Because of, first, Islamic jurisprudence requires the combination of mind and heart; second, the shortcoming of Bayani, `Irfani and Burhani epistemology necessitates a par excellence epistemology i.e. their combination; third, religious morality plays an important role in forming a social order.
Perkembangan paradigma ilmiah modern memiliki dampak yang signifikan terhadap perkembangan yurisprudensi. Salah satu contohnya adalah pengaruh postmodernisme yang telah menyebabkan pemikiran bahwa hukum tidak lagi dianggap hanya sebagai realitas sosial; sebaliknya, hukum juga merupakan realitas metafisik. Pergeseran paradigma yurisprudensi dari positivisme ke postmodernisme dianggap sejalan dengan pemikiran Islam tentang yurisprudensi. Hal ini dikarenakan, pertama, yurisprudensi Islam membutuhkan kombinasi pikiran dan hati; kedua, kekurangan bayani, epistemologi `irfani dan burhani membutuhkan epistemologi par excellence, yaitu kombinasi mereka; ketiga, moralitas agama memainkan peran penting dalam membentuk tatanan sosial.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Arifin, Syamsul dkk. 1996. Spritualisasi Islam dan Peradaban Masa Depan, Yogyakarta: SIPRESS.
Douzinas, Costaz. et. al. 1991. Postmodern Jurisprudence: The Law of Text in The Texts of Law, Routledge: London, 1991.
Fanani, Muhyar. 1999. Epistemologi Ilmu Ushul al-Fiqh: Sebuah Refleksi Filosofis Perbandingan antara al-Ghazali dan al-Syatibi, Tesis Pascasarjana IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
Harre, R. 1978. The Philosophies of Science: An Introductory Survey, London: Oxford University Press.
Al-Jabiri, Muhammad „Abid. 1991. Takwin al-‟Aql al-‟Arabi, Casablanca : Al-Markaz al-Tsaqafi al-Arabi.
_______________________. 1993. Bunyah al-„Aql al-„Arabi: Dirasah Tahliliyah Naqdiyyah li Nuzhum al-Ma‟rifah fi al-Tsaqafah al-Arabiyah, Casablanca: Al-Markaz al-Tsaqafi al-Arabi,
_______________________. 2000. Post Tradisionalisme Islam, Terj. Ahmad Baso, Yogyakarta: LKiS, 2000.
Kartanegara, Mulyadi. 2000.“Membangun Kerangka Ilmu: Perspektif Filosofis”, dalam Kamaruddin Hidayat dan Hendro Prasetyo, Problem dan Prospek IAIN: Antologi Pendidikan Tinggi Islam, Jakarta: Departemen Agama.
Mahfud, Moh. 1999. “Politik Hukum: Perbedaan Konsepsi antara Hukum Barat dan Hukum Islam” dalam al-Jami‟ah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta No. 63/I.
Putra, Anom S. Dkk. 1999. “Revolusi Nalar Islami: Menangguhkan Teks, Mencuri Subyek”, Gerbang: Jurnal Pemikiran Agama dan Demokrasi, Edisi 02, Th. II.
Shah, „Abied, M. Aunul dan Sulaiman Mappiase. 2001. “Kritik Akal Arab: Pendekatan Epistemologis terhadap Trilogi Kritik al-Jabiri” dalam M. Aunul Abied Shah, Islam Garda Depan, Bandung: Mizan.
Thontowi, Jawahir. 2002. Islam, Politik, dan Hukum:Esai-esai Ilmiah untuk Pembauran, Yogyakarta: Madyan Press.
DOI: https://doi.org/10.21831/hum.v18i2.29240
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Mohamad Ikrom
Supervised by
Our Journal has been Indexed by
Humanika: Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum by http://journal.uny.ac.id/index.php/humanika is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.