Konsep dakwah perdamaian di era kontemporer
Abstract
The term of da’wah, always refer to the call for truth, the call for kindness, and an invitation to the action of religious values to the interest of humanity. Preaching is not merely to invite and to call to the good and truth, but also need to pay attention to the social and cultural facts that are around. This study scientifically divides da’wah into two study areas, namely normative preaching, and historical preaching. The findings showed that normatively, religious texts /nash need to be approached historically to obtain their meaning. Thus, the presence of religion with its holy book is actually intended to humanize humanity by internalizing the values of religion (Islam) in their lives.
Istilah dakwah, senantiasa merujuk kepada seruan kebenaran, panggilan kebaikan, dan ajakan kepada tindakan yang membawa nilai-nilai relijiusitas bagi kepentingan kemanusiaan. Berdakwah tidak cukup menyeru, mengajak dan memanggil kepada kebaikan dan kebenaran, tetapi juga perlu memperhatikan fakta sosial dan budaya yang ada di sekitar. Kajian ini secara keilmuan membagi dakwah menjadi dua wilayah kajian, yakni dakwah normatif dan dakwah historis. Kajian ini menghasilkan temuan, bahwa secara normatif, nash/teks keagamaan perlu didekati secara historis, agar mampu dimengerti maksud dari nash/teks keagamaan tersebut. Dengan demikian, maka kehadiran agama dengan kitab sucinya sesungguhnya lebih dimaksudkan agar manusia lebih termanusiakan dengan menginternalisasikan nilai-nilai agama (Islam) dalam kehidupanya.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abdul Mun`im Hanafi. t.t. Al-Mu`jam al-Falsafi. Mesir: Dar al-Syarkiyah.
Ali Yafie. 1997. Fiqih Sosial, Bandung: Mizan.
Andy Dermawan. 2009. Islam dan Multikulturalisme: Ikhtiar mengurai Akar Konflik, Yogyakarta: PT. Tiara Wacana.
Andy Dermawan. 2007. Ibda` Binafsika, Yogyakarta: PT. Tiara Wacana. Edisi ke-2.
-------------------, 2002. "Strategi Dakwah Islam dalam Pendekatan Rasional Transendental", dalam Jurnal al-Jami`ah, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Juni, 2002.
--------------------. 2002. Metodologi Ilmu Dakwah, Yogyakarta: Lesfi.
Departemen Agama RI. 1995. Al-Qur`an dan Terjemahnya, Jakarta: PT. Intermasa.
Geuss, R. 1981. The Idea of Critical Theory, Cambridge: Cambridge University.
Hafiz Dasuki. 1994. Ensiklopedi Islam, PT. Ichtiar Baru van Hoeve: Jakarta.
Jurgen Habermas. 1971. Knowledge and Human Interests, transl. by Jeremy J. Shapiro, Boston: Beacon Press.
Munzier Suparta dkk. 2003. Metode Dakwah, Jakarta: Rahma Semesta.
Muhammad Amien Rais. 1998. Tauhid Sosial: Formula Menggempur Kesenjangan, Bandung: Mizan..
Musa Asy`arie. 2002. Dialektika Agama untuk Pembebasan Spiritual, Yogyakarta: Lesfi.
Zakiyuddin Baidhawy. 2002. Ambivalensi Agama, Konflik dan Nirkekerasan, Yogyakarta: Lesfi.
DOI: https://doi.org/10.21831/hum.v18i2.29237
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Andy Dermawan
Supervised by
Our Journal has been Indexed by
Humanika: Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum by http://journal.uny.ac.id/index.php/humanika is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.