Pesisir sebagai kawasan pertemuan antara perairan dan daratan bersifat sangat dinamis sehingga memiliki potensi sumberdaya yang beragam. Berbagai proses di pesisir, baik yang alami seperti sedimentasi, pasang surut, gelombang tinggi, ataupun buatan yang dipengaruhi oleh aktivitas manusia, memicu terjadinya dinamika garis pantai. Perkembangan teknologi dalam bidang geospasial memberikan manfaat yang besar dalam mengkaji wilayah pesisir melalui penginderaan jauh. Sifat kawasan pesisir yang dinamis dapat diamati melalui penginderaan jauh dalam suatu periode waktu tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dinamika yang terjadi pada garis pantai di pesisir Brebes dengan metode interpretasi visual data penginderaan jauh secara multi-temporal dalam kurun waktu 19 tahun, yaitu 1995 – 2014. Pengamatan menggunakan citra satelit skala medium, meliputi citra Landsat 7 ETM+ (30 meter) dan Landsat 8 (15 meter) tahun 1995, 2007 dan 2014 berbasis Sistem Informasi Geografis untuk membatasi garis pantai di wilayah kajian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi dinamika garis pantai, baik akresi dan erosi, di pesisir Brebes. Garis pantai Pesisir Brebes mengalami perubahan yang cukup signifikan di sekitar daerah muara sungai, akibat pengaruh aktivitas marin dari Laut Jawa dan proses fluvial dari Sungai Pemali.