Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus di Desa Salamrejo (Sl.Rejo) dan Sumber Kembar (Sb.Kembar) dengan tujuan mengetahui: (1) kesesuaian faktor fisik dan faktor pembatas dengan syarat tumbuh tanaman; (2) faktor non fisik yang mempengaruhi usaha tani (UT); (3) pengelolaan UT pertanian lahan kering; (4) hambatan dan solusi UT; (5) perbedaan produktivitas bersih kedua daerah; 6) Hubungan antara biaya produksi dengan produktivitas bersih. Populasi sebanyak 1.283 kepala rumah tangga petani lahan kering dengan 93 sampel. Hasil: (1) Faktor fisik Sb.Kembar tidak sesuai dengan syarat tumbuh sedangkan Sl.Rejo sesuai, dan terdapat beberapa faktor pembatas. (2) Sb.Kembar menggunakan modal lebih kecil dan lebih banyak tenaga kerja upah, transportasi motor lebih banyak di Sl.Rejo, sedangkan alat pengolah lahan sama. (3) Sb.Kembar lebih lama mengolah lahan tetapi lebih banyak pembibitan sendiri sedangkan pemeliharaan lebih intensif di Sl.Rejo. (4) Hambatan fisik lebih besar di Sb.Kembar solusinya membuat bedengan dan pupuk organik; hambatan modal lebih besar di Sb.Kembar solusinya meminjam keluarga dan menyimpan hasil panen berupa uang; hambatan serangan hama lebih besar di Sl.Rejo solusinya melakukan penyemprotan. (5) Produksi rata-rata pertahun lebih besar di Sl.Rejo, demikian pula produktivitas kotor dan bersih. Biaya produksi lebih besar di Sb.Kembar (6) Hubungan biaya produksi dengan produktivitas bersih di Sb.Kembar bersifat positif sedangkan Sl.Rejo negatif