Penelitian ini dilaksanakan pada kawasan rawan bencana II dan III Gunung Merapi dengan tujuan: (1) Membangun basisdata spasial mengenai kondisi lingkungan dan infrastruktur pada kawasan rawan bencana lereng selatan Gunung Merapi, (2) Menganalisis pengaruh kondisi lingkungan pada saat ini terhadap kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana, (3) Menganalisis perbedaan kondisi lingkungan antar wilayah permukiman dalam mempengaruhi tingkat kesiapsiagaan menghadapi bencana. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan didukung analisis statistik dan analisis keruangan. Hasil penelitian (1) Basisdata lingkungan fisik yang disusun meliputi kondisi geologis, geomorfologis, dan hidrologis, ditambah dengan infrastruktur yang berkaitan dengan pengurangan risiko bencana. (2) Kondisi lingkungan fisik menentukan jenis bahaya erupsi sedangkan infrastruktur berpengaruh terhadap penanganan situasi darurat bencana. Wilayah permukiman yang memiliki kondisi lingkungan fisik lebih berbahaya cenderung membentuk tingkat kesiapsiagaan yang tinggi. (3) Aspek kondisi lingkungan fisik yang menghasilkan perbedaan bahaya sehingga mempengaruhi kesiapsiagaan terutama adalah ketinggian tempat, jarak dari pusat erupsi, jarak dari alur sungai utama, serta faktor hidrologis yang menentukan potensi sumberdaya air permukaan.