Longsor lahan merupakan salah satu bencana alam geologi yang dapat menimbulkan korban jiwa dan kerugian material yang sangat besar, seperti terjadinya pendangkalan, terganggunya jalur lalu lintas, rusaknya lahan pertanian, permukiman, jembatan, saluran irigasi dan prasarana fisik lainnya. Proses terjadinya longsor lahan bersifat mengubah atau merusak terhadap konfigurasi permukaan bumi. Dalam upaya mengurangi dan mencegah resiko bencana diperlukan informasi keruangan yang dapat mengidentifikasi potensi kerentanan longsor lahan di suatu wilayah.
Salah satu cara untuk membuat informasi dalam mengidentifikasi potensi kerentanan longsor lahan yaitu menggunakan peta. Peta dapat menggambarkan secara grafis atau visual dimensi ruang dan waktu yang terkonsep terhadap suatu atau beberapa fenomena seperti halnya potensi kerentanan longsor lahan. Peta dapat menggambarkan hubungan yang jelas secara matematis antar faktor-faktor yang berpengaruh dalam kejadian longsor lahan. Disamping itu peta dapat mengidentifikasi tingkat kerentanan dan sebaran longsor lahan di suatu wilayah. Dalam pembuatan peta tersebut sejumlah teknik seperti remote sensing dan Sistem Informasi Geografi dapat digunakan ditunjang teknik analisis dari ilmu tanah dan hidrologi.
Hasil pemetaan terhadap potensi longsor lahan dapat diwujudkan dalam bentuk peta tingkat kerentanan dan sebaran potensi longsor lahan di suatu wilayah sebagai hasil dari proses tumpang susun peta-peta tematik yang mendukung kejadian longsor lahan. Pada akhirnya keberadaan peta tersebut akan menjadi upaya dalam mitigasi bencana alam.