MEMAHAMI PARIWISATA MELALUI PENDEKATAN GEOGRAFI MANUSIA
Abstract
Abstrak
Indonesia memiliki keanekaragaman sosial budaya didukung kekayaan sumberdaya alam yang tersebar dari Sabang hingga Merauke maupun dari Miangas hingga Talaut, dapat dijadikan tumpuan pengembangan pariwisata yang diharapkan mampu memberikan kontribusi peningkatan penghidupan masyarakat. Indonesia gencar mempromosikan kekayaan alam, sosial, dan budaya berbagai wilayah sebagai tempat tujuan wisata yang menarik bagi wisatawan domestik dan wisatawan asing. Bali, Yogyakarta, Nusa Tenggara, serta beberapa wilayah di Sumatera dan Sulawesi potensial sebagai destinasi wisata potensial bertumpu pada sosial, budaya, dan alam. Pariwisata menarik perhatian pemerintah melalui paket-paket kebijakan seiring pariwisata juga mulai dikembangkan menjadi kajian keilmuan yang menarik pada berbagai disiplin di perguruan tinggi, tak terkecuali geografi juga mengkaji pariwisata sebagai salah satu sub-disiplin dari geografi manusia. Geografi pariwisata mulai dikenalkan sebagai cabang disiplin geografi manusia (Kitchin dan Tate, 2000). Kajian pariwisata dikembangkan dengan pendekatan geografi manusia. Geografi manusia mengenalkan pendekatan humanistic, pospositivistic, radicalism, dan femisnism untuk mengkaji aspek antroposfer (Johnston dkk, 2000).
Kata kunci: Pariwisata, Geografi Manusia
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.21831/gm.v15i1.16232
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 GEOMEDIA
Supervised by:
Geomedia: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian indexing by
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Based on a work at https://journal.uny.ac.id/index.php/geomedia.