Hambatan Dosen Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi

Sugi Rahayu, , Indonesia

Abstract


Artikel berdasarkan penelitian dengan judul sama. bersifat eksploratori bertuiuan mengetahui hambatan yang dihadapi dosen Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran (PSPAP) dalam implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dan bagaimana mengatasi hambatan yang ada. Populasi dan wilayah generalisasi penelitian ini dosen PSPAP FIS UNY dan menurut data per 30 Desember 2004 adalah 17 orang. Subyek penelitian 16 orang karena salah seorang dosen menjadi peneliti disebut penelitian populasi. Teknik pengumpulan data (1) kuesioner, (2) observasi, dan (3) dokumentasi. Instrumen penelitian disusun untuk mengungkap fakta, dilakukan uji coba dan analisis instrumen. Validasi instrumen melalui seminar. Data di analisis menggunakan persentase dan tabulasi. Hasil penelitian menunjukkan: 1) dosen PSPAP mengajar mendasarkan KBK berorientasi pada hasil (Learning Outcomes) yang beragam, menggunakan sumber belajar dan metodologi,bervariasi, penilaian menekankan proses serta hasil sebagai upaya pencapaian kompetensi. 2) ada dosen PSPAP dalam implementasi KBK, baik menyangkut penyusunan silabus, kegiatan pembelajaran, maupun dalam melaksanakan evaluasi proses dan hasil pembelajaran; 3) untuk mengeliminasi hambatan dalam KBK antara lain penyusunan silabus perlu sanctioning dan sharing ideas, kegiatan pembelajaran menggunakan metode bervariasi, membuat media,menanamkan nilai-nilai afektif, dan memutakhirkan silabus.



Keywords


implementasi KBK; hambatan dosen

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.21831/efisiensi.v6i2.3859

Refbacks





                            
  
 
Editorial team address :
Department of Administration Education, Faculty of Economics, Universitas Negeri Yogyakarta 
Karangmalang Campus, Yogyakarta, Postal Code 55281
Phone (0274) 586168 line. 1583
 
 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. read more...