STUDENTS’ PERCEPTION TOWARDS THE DEMOCRATIC VALUES OF PANCASILA ON PREVENTING RADICALISM

Elly Hasan Sadeli, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Indonesia
Eko Priyanto, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Abstract


Penelitian ini bertujuan dimaksudkan untuk mendapatkan informasi aktual
dan faktual tentang persepsi mahasiswa pengurus dan anggota IMM Korkom
UMP dan Soedirman terhadap demokrasi Pancasila dalam menangkal paham
radikalisme. Proses penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan
metode studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi,
wawancara, studi dokumentasi dan studi literatur. Penelitian ini dilakukan di
organisasi IMM Korkom UMP dan Soedirman, yang menjadi subjek penelitian
adalah pengurus dan anggota IMM.Temuan dalam penelitian ini menunjukkan
bahwa; 1) Pengurus dan anggota IMM korkom UMP dan Soedirman belum
memiliki pemahaman yang utuh terhadap konsep demokrasi Pancasila, namun
dalam menjalankan organisasi para pengurus dan anggota sebenarnya telah
melaksanakan benih-benih praktek demokrasi Pancasila dalam setiap
perencanaan dan pelaksanaan kegiatan, 2) Secara konkrit dalam mengantisipasi
paham radikal, organisasi IMM sendiri tentu saja memperkuat dan menyesuaikan
rancangan  Anggaran  Dasar/Anggaran  Rumah Tangga  (AD/ART)  agar  tidak
disisipkan paham tersebut. AD/ART sebagai pilar pergerakan organisasi harus
menunjukkan dan mewakili ideologi Pancasila dan kemuhammadiyahan sebagai
ruh dan dasar perjuangan. Juga disepakati agar para pengurus dan anggota
berkomitmen dalam menunjukkan aksi dan pemikirannya yang dilandasi oleh
semangat demokrasi Pancasila dan tentu saja Muhammadiyah. Tanpa komitmen
dan prinsip yang kuat, maka paham radikal akan mudah masuk ke dalam tubuh
organisasi. 3) Setiap akan melaksanakan kegiatan, pengurus IMM diberikan
ruang publik untuk berdiskusi melalui musyawarah. Inilah sebenarnya sebagai
benih dari demokratisasi. Dinamika yang terjadi di tubuh IMM senantiasa
dijadikan sebagai perbedaan dengan dasar rahmatan lil ‘alamin. 4) Bahaya
masuknya paham radikalis, bagi IMM tidak ada sosialisasi yang khusus, namun
senantiasa membangun dan membuka ruang diskusi rutin membahas
pemahaman radikal. Oleh karena itu, pentingnya membangun pemahaman
demokrasi Pancasila terhadap seluruh anggota juga dilakukan melalui proses
dialogis dan implementatif.

Keywords


Demokrasi Pancasila, Radikalisme

Full Text:

Download PDF


DOI: https://doi.org/10.21831/dimensia.v7i2.32628

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 DIMENSIA: Jurnal Kajian Sosiologi

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

eISSN : 2654-9344   |     pISSN : 1978-192X

Dimensia is abstracting, indexing, and listing  in the following databases: 

                           

Follow us at  dimensia.sosiologi

Suported by:

RJI Main logo

Dimensia dalam https://journal.uny.ac.id/index.php/dimensia/index mengikuti aturan lisensi Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional 

https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/deed.id

https://creativecommons.org/licenses/by-nc/2.0/deed.en

 

View My Stats