ANALISIS GRAMATIKA ALIH KODE DARI BAHASA INGGRIS KE BAHASA INDONESIA ATAU SEBALIKNYA

Margana -, FBS Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia

Abstract


In Indonesia, switching from one language to another language is a common
phenomenon because Indonesian speakers are bilinguals. They use two or more
languages, for example, Indonesian, English, or/and their own local language in a series
of communication practices. With regard to the study of codeswitching, three perspectives
can be used. They include pragmatic, sociolinguistic, and linguistic analyses. Of the three
perspectives, analyzing codeswitching from a linguistic perspective seems to be interesting
and challenging as the analysis gives an emphasis on the internal structure of the
codeswitching itself. This article deals with code switching from English to Indonesian or
vice-versa analyzed from grammatical aspects as part of the linguistic analysis. It aims at
reviewing the grammatical rules underlying the code-swictching.
Keywords: code-switching, grammatical analysis
A. PENDAHULUAN bentuk bahasa yang cocok dalam konteks
Dalam masyarakat multilingual, k o m u n i k a s i t e r t e n t u d e n g a n
misalnya masyarakat Indonesia peralihan dari mempertimbangkan faktor sosial, yakni
suatu bahasa ke bahasa lain atau yang dikenal partisipan, topik pembicaraan, dan seting
alih kode (code-switching) merupakan suatu komunikasi.
fenomena kebahasaan yang sering ditemukan Peristiwa alih kode bukan suatu
dalam bebagai peristiwa komunikasi. Poplack fenomena kebahasaan yang dilakukan secara
(1980) mengatakan bahwa peristiwa alih kode s e r a m p a n g a n . A l i h k o d e t e r s e b u t
tidak dapat dihindarkan ketika para penutur dilatarbelakangi oleh beberapa fungsi
menguasai dua bahasa atau lebih. Peristiwa alih komunikasi. Myers-Scotton dan Ury (1977)
kode tersebut terjadi karena pihak-pihak yang mengatakan bahwa alih kode merupakan
terlibat dalam peristiwa komunikasi menguasai strategi yang dinamis dalam tindak komunikasi.
lebih dari satu bahasa yang memiliki pertalian Alih kode dapat dijadikan sebagai strategi
konsep kebahasaan. negosiasi dalam tindak komunikasi (Goyvaerts
Pertalian dua konsep bahasa tersebut dan Zembele, 1992) dan alih kode berperan
tergantung pada tingkat kebilingualan sebagai strategi komunikasi yang dapat
seseorang. Pendapat ini sejalan dengan Goh dan digunakan untuk pengendalian keberlanjutan
Silver (2004) yang mengatakan bahwa jika tindak tutur (Cook, 1991). David (2002)
seorang penutur menguasai lebih dari satu menambahkan bahwa alih kode dapat
bahasa, penutur tersebut memiliki beberapa digunakan sebagai strategi komunikasi untuk
pilihan ketika penutur menghubungkan antara mengatasi keterbatasan bahasa yang berakibat
konsep dan bentuk-bentuk leksikal. Goyvaerts pada kemandegan berkomunikasi yang
dan Zembele (1992) juga mengatakan bahwa dilakukan oleh pihak-pihak yang terlibat dalam
para bilingual memiliki an innate capacity yang tindak tutur dengan berbagai macam perbedaan
digunakan secara otomatis untuk menyaring kemampuan berbahasa.


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.21831/diksi.v17i1.6576

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 1970 DIKSI



 

Jurnal Diksi is published by Faculty of Languages, Arts, and Culture, Universitas Negeri Yogyakarta. It is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. Based on a work at http://journal.uny.ac.id/index.php/diksi

 

Our Journal has been Indexed by:

  

  

   

Diksi Journal is published by the Faculty of Languages, Arts, and Culture Universitas Negeri Yogyakarta in collaboration with Himpunan Sarjana Kesusasteraan Indonesia (HISKI)

Supervised by:


 
Translator
 
View My Stats