BLACK ELKS SPEAKS: WHAT WAR MEANS TO A NATIVE AMERICAN WARRIOR
Abstract
Black Elk Speaks merupakan karya sastra bergenre biografi yang ditulis
oleh John G. Neihardt berdasarkan cerita lisan dari Black Elk, seorang Sioux yang
hidup pada akhir abad ke-19. Sebagai sebuah epik dalam sastra Indian Amerika,
karya ini merefleksikan kebenaran sejarah yang selama ini dihilangkan dalam
sejarah Amerika oleh bangsa Kulit Putih. Salah satunya keberadaan perang dan
ksatria, yang selalu diidentikkan dengan hal yang negatif dan bersifat merusak.
Oleh karenanya, artikel ini berusaha mengekplorasi makna perang yang
sesungguhnya bagi ksatria bangsa Indian Sioux di dalam Black Elk Speaks.
Perang memang tidak bisa dipisahkan dengan bangsa Indian karena sudah
merupakan tradisi budaya: sebagai inisiasi menuju kedewasaan, membalas
dendam, dan mendapatkan status social. Perang ini disebut perang antar suku yang
melibatkan para kstaria secara individu dan senjata yang digunakan pun sederhana
sehingga tidak merusak, misalnya bila dibandingkan dengan peperangan yang
dilakukan oleh bangsa Kulit Putih. Makna perang yang kedua adalah perang
dalam mempertahankan wilayah mereka dari invasi Kulit Putih, dalam perang ini
mereka melawan tentara Amerika. Selain itu mereka bertahan hidup melawan
kelaparan dan juga mempertahankan kelangsungan bangsa Sioux atau bangsa
Indian Amerika pada umumnya sebagaimana disimbolkan dalam perlindungan
terhadap ibu dan anak-anak.
Pada akhirnya, dalam Black Elk Speaks tercermin bahwa konsep perang
dan ksatria bangsa Indian Amerika yang selama ini ada adalah tidak benar
sebagaimana digambarkan oleh bangsa Kulit Putih. Justru perang yang dilakukan
oleh bangsa Kulit Putih lebih merusak dan berbahaya dan ini terbukti dengan
kehancuran bangsa Sioux sebagai benteng terakhir peradaban bangsa Indian di
Amerika sebagaimana tercermin dalam Black Elk Speaks.
Kata Kunci: Black Elk Speaks, perang, ksatria, bangsa Indian Sioux.
Abstrak
A. INTRODUCTION Einstadt’s suggestion seems to be
No one would oppose the idea saying proper that, especially in popular culture, the
that Native Americans play considerable roles Native American’s images are to fulfill the
in American history. Unfortunately, many white men’s need. Bird (1996:2) states that the
American historical documents give a little Native American’s myths, such as Pocahontas,
attention on the American Indians. Einstadt are White mainstream myths (1996:2).
proposes a thought that their existence are Furthermore, McDonald in Shape-Shifting:
frequently absent from the American history Images of Native Americans in Recent Popular
(1987:17), and because of which, probably, the Fiction (2000) and Mary Anne Weston in Native
stereotyped images of the Indians develop. American in the News: Images of Indians in the
oleh John G. Neihardt berdasarkan cerita lisan dari Black Elk, seorang Sioux yang
hidup pada akhir abad ke-19. Sebagai sebuah epik dalam sastra Indian Amerika,
karya ini merefleksikan kebenaran sejarah yang selama ini dihilangkan dalam
sejarah Amerika oleh bangsa Kulit Putih. Salah satunya keberadaan perang dan
ksatria, yang selalu diidentikkan dengan hal yang negatif dan bersifat merusak.
Oleh karenanya, artikel ini berusaha mengekplorasi makna perang yang
sesungguhnya bagi ksatria bangsa Indian Sioux di dalam Black Elk Speaks.
Perang memang tidak bisa dipisahkan dengan bangsa Indian karena sudah
merupakan tradisi budaya: sebagai inisiasi menuju kedewasaan, membalas
dendam, dan mendapatkan status social. Perang ini disebut perang antar suku yang
melibatkan para kstaria secara individu dan senjata yang digunakan pun sederhana
sehingga tidak merusak, misalnya bila dibandingkan dengan peperangan yang
dilakukan oleh bangsa Kulit Putih. Makna perang yang kedua adalah perang
dalam mempertahankan wilayah mereka dari invasi Kulit Putih, dalam perang ini
mereka melawan tentara Amerika. Selain itu mereka bertahan hidup melawan
kelaparan dan juga mempertahankan kelangsungan bangsa Sioux atau bangsa
Indian Amerika pada umumnya sebagaimana disimbolkan dalam perlindungan
terhadap ibu dan anak-anak.
Pada akhirnya, dalam Black Elk Speaks tercermin bahwa konsep perang
dan ksatria bangsa Indian Amerika yang selama ini ada adalah tidak benar
sebagaimana digambarkan oleh bangsa Kulit Putih. Justru perang yang dilakukan
oleh bangsa Kulit Putih lebih merusak dan berbahaya dan ini terbukti dengan
kehancuran bangsa Sioux sebagai benteng terakhir peradaban bangsa Indian di
Amerika sebagaimana tercermin dalam Black Elk Speaks.
Kata Kunci: Black Elk Speaks, perang, ksatria, bangsa Indian Sioux.
Abstrak
A. INTRODUCTION Einstadt’s suggestion seems to be
No one would oppose the idea saying proper that, especially in popular culture, the
that Native Americans play considerable roles Native American’s images are to fulfill the
in American history. Unfortunately, many white men’s need. Bird (1996:2) states that the
American historical documents give a little Native American’s myths, such as Pocahontas,
attention on the American Indians. Einstadt are White mainstream myths (1996:2).
proposes a thought that their existence are Furthermore, McDonald in Shape-Shifting:
frequently absent from the American history Images of Native Americans in Recent Popular
(1987:17), and because of which, probably, the Fiction (2000) and Mary Anne Weston in Native
stereotyped images of the Indians develop. American in the News: Images of Indians in the
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.21831/diksi.v15i1.6556
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 1970 DIKSI
Jurnal Diksi is published by Faculty of Languages, Arts, and Culture, Universitas Negeri Yogyakarta. It is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. Based on a work at http://journal.uny.ac.id/index.php/diksi
Our Journal has been Indexed by:
Diksi Journal is published by the Faculty of Languages, Arts, and Culture Universitas Negeri Yogyakarta in collaboration with Himpunan Sarjana Kesusasteraan Indonesia (HISKI)
Supervised by: