PENGEMBANGAN MODEL PEMBELARAN PLS YANG BERBASIS POTENSI MASYARAKAT PASCA GEMPA DI BANTUL YOGYAKARTA

Serafin Wisni Septiarti,

Abstract


Kegiatan penelitian tahap pertama bertujuan untuk membantu pemerintah dalam program pendidikan atau reedukasi bagi warga belajar usia produktif yang mengalami kegagalan dalam mencapai tingkat pendidikan SD/SMP atau sedang menganggur. Warga belajar yang dilatih dalam penelitian ini berjumlah 10 (sepuluh) orang, yakni bengkel sepeda motor 5 (lima) orang, kerajinan ban bekas 3 (tiga) orang dan salon/potong rambut 2 (dua) orang. Pelatihan ini untuk membentuk kader inti.

Penelitian ini, diawali dengan mengidentifikasi model pembelajaran yang kontekstual dilengkapi dengan penyusunan modul pembelajaran serta pelatihan pengembangan model untuk kader inti, sesuai dengan karakteristik warga belajar  serta sesuai dengan kebutuhan warga belajar, untuk disebarluaskan kepada warga masyarakat yang lainnya. Penelitian bertujuan menemukan model pembelajaran, modul dengan dinamika implementasinya, penelitian ini juga bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan warga belajar dengan membentuk kegiatan usaha produktif dengan pola monitoring, reedukasi serta pendampingan yang sudah dirancangkan dalam penelitian kecakapan hidup ini.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan memperhatikan sifat kolaborasi, partisipatif serta berdampak pada ketercapaian target. Wilayah yang dipilih adalah daerah Bantul dengan mengambil responden, sekaligus untuk dilatih sebanyak 10 orang kader inti. Keahlian yang diperoleh selama pelatihan antara lain sebagai berikut : 5 orang kader bengkel sepeda motor selama 2 bulan telah ”lulus” dalam pelatihan dengan kriteria bisa bongkar dan memperbaiki sepeda motor, 3 orang berlatih dalam kerajinan ban bekas telah bisa membuat kursi dan 2 orang warga telah bisa memotong rambut, sanggul dan semir rambut. Penelitian juga menunjukkan bahwa 5 orang yang berhasil mengikuti proses pelatihan bengkel sepeda motor, 2 orang menyatakan berani berwirausaha secara mandiri; 2 orang berkelompok dan seorang lagi pergi meninggalkan kota Yoyakarta. Sementara untuk warga belajar salon, keduanya dapat berusaha secara mandiri. Pada bidang pengolahan ban bekas, ketiga orang tetap menjadi satu dalam kegiatan usaha oleh karena jenis pekerjaan tersebut lebih efektif bila dilakukan secara kelompok terutama bila pemasaran sudah melalui website sebagaimana diusahakan dibantu melalui penelitin hibah bersaing ini.

 

Kata kunci:   Model Pembelajaran, Potensi  Masyarakat,


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.







Creative Commons License
Jurnal Pendidikan Luar Sekolah by http://journal.uny.ac.id/index.php/diklus is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

View My Stats