Pembentukan Identitas Diri pada Remaja yang Diadopsi

Astri Anggraeni,

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembentukan identitas diri pada remaja yang adopsi dilihat dari aspek eksplorasi dan komitmen, serta sumber acuan yang mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah dua remaja adopsi berusia 18-21 tahun, sudah mengetahui dirinya diadopsi, dan masih berada di bawah pengawasan orang tua adopsi. Data diambil melalui wawancara yang kemudian dianalisis dengan cara reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Data yang didapat kemudian diuji keabsahannya dengan ketekunan pengamatan, triangulasi sumber dan metode, serta perpanjangan keikutsertaan. Hasil penelitian menunjukkan eksplorasi identitas kedua subjek berada pada in crisis, namun komitmen pada dua subjek berbeda. Komitmen subjek BAT lebih nyata dibandingkan subjek RA yang cenderung kabur. Perbedaan ini dipengaruhi oleh inisiatif diri, pengalaman masa kecil, dukungan orang tua, serta tuntutan lingkungan sekitar terhadap identitas yang dipilih. Di samping itu, sumber yang banyak berpengaruh dalam proses pencarian identitas diri secara berurutan adalah keluarga adopsi, reference group, dan keluarga kandung.

Keywords


identitas diri, remaja adopsi, kualitatif

Full Text:

PDF

References


Adel, B. & Rustiyarso, A. Z. (2018). Model adopsi bagi keluarga yang tidak mempunyai anak. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran 7 (1).

Child Welfare Information Gateaway. (2013). Impact of adoption on adopted persons. Washington, US: Children’s Bureau

Child Welfare Information Gateaway. (2013). Working with birth and adoptive families to support open adoption. Washington, US: Children’s Bureau

Desmita. (2016). Psikologi perkembangan. Bandung: Remaja Rosdhakarya.

Hidayah, N & Huriati. (2016). Krisis identitas diri pada remaja “identity crisis of adolscences”. Sulesana : jurnal wawasan keislaman, 10 (1).

Marcia, J. E. (1966). Development and validation of ego identity status. Journal of personality and social psychology, 3 (5), 551-558.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 54 Tahun 2007 Pelaksanaan Pengangkatan Anak. Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia. Jakarta.

Santrock, J. W. (2003). Adolescene edisi keenam. Jakarta: Erlangga

Santrock, J. W. (2012). Perkembangan Masa Hidup edisi ketigabelas jilid 1. Jakarta : Erlamgga

Suadi, A. & Candra, M. (2016). Politik hukum: Perspektif hukum perdata dan pidana islam serta ekonomi syariah. Jakarta : Kencana.

Yustiana. (2017). Legal arrangements regarding the adoption of children in indonesia. International Journal of Humanities and Social Science Invention 6 (2), 24-44.




DOI: https://doi.org/10.21831/ap.v1i2.43149

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Our Journal is Indexed by:

Crossref 

e-ISSN: 2746-122X

 

Creative Commons License
Acta Psychologia is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Based on a work at https://journal.uny.ac.id/index.php/acta-psychologia/.