Pembentukan Identitas Diri pada Remaja yang Diadopsi
DOI:
https://doi.org/10.21831/ap.v1i2.43149Keywords:
identitas diri, remaja adopsi, kualitatifAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembentukan identitas diri pada remaja yang adopsi dilihat dari aspek eksplorasi dan komitmen, serta sumber acuan yang mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah dua remaja adopsi berusia 18-21 tahun, sudah mengetahui dirinya diadopsi, dan masih berada di bawah pengawasan orang tua adopsi. Data diambil melalui wawancara yang kemudian dianalisis dengan cara reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Data yang didapat kemudian diuji keabsahannya dengan ketekunan pengamatan, triangulasi sumber dan metode, serta perpanjangan keikutsertaan. Hasil penelitian menunjukkan eksplorasi identitas kedua subjek berada pada in crisis, namun komitmen pada dua subjek berbeda. Komitmen subjek BAT lebih nyata dibandingkan subjek RA yang cenderung kabur. Perbedaan ini dipengaruhi oleh inisiatif diri, pengalaman masa kecil, dukungan orang tua, serta tuntutan lingkungan sekitar terhadap identitas yang dipilih. Di samping itu, sumber yang banyak berpengaruh dalam proses pencarian identitas diri secara berurutan adalah keluarga adopsi, reference group, dan keluarga kandung.References
Adel, B. & Rustiyarso, A. Z. (2018). Model adopsi bagi keluarga yang tidak mempunyai anak. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran 7 (1).
Child Welfare Information Gateaway. (2013). Impact of adoption on adopted persons. Washington, US: Children's Bureau
Child Welfare Information Gateaway. (2013). Working with birth and adoptive families to support open adoption. Washington, US: Children's Bureau
Desmita. (2016). Psikologi perkembangan. Bandung: Remaja Rosdhakarya.
Hidayah, N & Huriati. (2016). Krisis identitas diri pada remaja "identity crisis of adolscences". Sulesana : jurnal wawasan keislaman, 10 (1).
Marcia, J. E. (1966). Development and validation of ego identity status. Journal of personality and social psychology, 3 (5), 551-558.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 54 Tahun 2007 Pelaksanaan Pengangkatan Anak. Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia. Jakarta.
Santrock, J. W. (2003). Adolescene edisi keenam. Jakarta: Erlangga
Santrock, J. W. (2012). Perkembangan Masa Hidup edisi ketigabelas jilid 1. Jakarta : Erlamgga
Suadi, A. & Candra, M. (2016). Politik hukum: Perspektif hukum perdata dan pidana islam serta ekonomi syariah. Jakarta : Kencana.
Yustiana. (2017). Legal arrangements regarding the adoption of children in indonesia. International Journal of Humanities and Social Science Invention 6 (2), 24-44.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Acta Psychologia allows readers to read, download, copy, distribute, print, search, or link to its articles' full texts and allows readers to use them for any other lawful purpose. The journal allows the author(s) to hold the copyright without restrictions. Finally, the journal allows the author(s) to retain publishing rights without restrictions
- Authors are allowed to archive their submitted article in an open access repository
- Authors are allowed to archive the final published article in an open access repository with an acknowledgment of its initial publication in this journal
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 Generic License.