Makna Cinta pada Pasangan yang Mendapatkan Kekerasan dalam Pacaran
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui makna cinta pada pasangan yang mendapatkan kekerasan dalam pacaran, serta alasan dari pasangan (korban kekerasan dalam pacaran) untuk tetap mempertahankan hubungannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Subjek penelitian sebanyak 4 orang dengan rentang usia 20-23 tahun, berjenis kelamin perempuan, pernah mendapatkan kekerasan dalam pacaran, dan masih menjalin hubungan pacaran Pengumpulan data melalui wawancara mendalam. Teknik analisis data menggunakan Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Hasil penelitian membuktikan bahwa keempat subjek memaknai cinta secara berbeda-beda, ada yang mengartikan cinta sebagai perasaan kecewa, kebodohan-kebohongan, rasa suka sepenuhnya, dan perasaan rela berkorban. Alasan yang membuat subjek masih tetap mempertahankan hubungannya dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal
Full Text:
PDFReferences
Chaer, A. (2007). Linguistik umum cetakan ketiga. Jakarta: Rineka Cipta
Dalton, C. D. (2009). Spirituality, meaning, and counseling young people. International Handbook of Education for Spirituality, Care and Wellbeing, 977-989.
Daulay, U. A. (2016). Stockholm syndrome pada wanita dewasa yang mendapatkan kekerasan dari pasangan. Skripsi. Fakultas Psikologi : Medan
Ellens, J. H (2008). Understanding religious experiences: what the Bible says about spirituality. Westport, Connecticut: Praeger.
Indrawati, F., Sani, R., & Ariela, J. (2018). Hubungan antara harapan dan kualitas hubungan pada dewasa muda yang sedang menjalani hubungan pacaran. Jurnal Psikologi Ulayat: Indonesian Journal of Indigenous Psychology, 5(1), 72-85.
Indriastuti, I. (2013). Perbedaan cinta (Intimacy, passion, commitment) ditinjau dari lamanya usia perkawinan pada istri yang bekerja. Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Surabaya.
Komnas Perempuan. (2019). Catatan tahunan kekerasan terhadap perempuan (CATAHU) 2020. Diakses dari Komnas Perempuan: https://komnasperempuan.go.id/catatan-tahunan-detail/lembar-fakta-dan-poin-kunci-catatan-tahunan-komnas-perempuan-tahun-2019
Lestari, S. (2012). Psikologi keluarga: penanaman nilai & penanganan konflik dalam keluarga. Jakarta: Prenada Media Group
Luthra, R & Gidycz, C. A. (2006). Dating violence among college men and women. Journal Of Interpersonal Violence, 21(6), 717–731.
Mahpur, M & Habib, Z. (2006). Psikologi emansipatoris: Spirit Al-Qur’an dalam membentuk masyarakat yang sehat. Malang: UIN Malang Press.
Mazaya, K. N., & Supradewi, R. (2011). Hubungan konsep diri dengan kebermaknaan hidup pada remaja di panti asuhan. Proyeksi, 6(2), 103-112.
Mudjijanti, F. (2010). Masa pacaran dini (early dating) dan dampaknya. Widya Warta, 01,47-87.
Nelson, R & Jones. (2011). Teori dan praktik konseling dan terapi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rukin. (2019). Metode penelitian kualitatif. Sulawesi Selatan: Yayasan Ahmad Cendekia Indonesia
Santrock, J.W. (2012). Life-span development (perkembangan masa hidup). Edisi 13 jilid 1. Terjemahan Benedictine Widyasinta. Jakarta: Erlangga
Sholikhah, R & Masykur, A. M. (2020). Atas nama cinta, ku rela terluka (studi fenomenologi pada perempuan korban kekerasan dalam pacaran). Jurnal Empati, 8(4), 52-62.
Smith, J. A., Flowers, P., & Larkin, M. (2009). Interpretative phenomenological analysis theory, method, and research. London: Sage Publications.
Sternberg, R. J., & Barnes, M. L (1988). The psychology of love. USA: Yale University
Sugiyono. (2017). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
DOI: https://doi.org/10.21831/ap.v3i2.40952
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Our Journal is Indexed by:
Acta Psychologia is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Based on a work at https://journal.uny.ac.id/index.php/acta-psychologia/.