Dinamika Psikologis Pelaku Dance cover Lintas Gender

Koeswidiana Jati Permana,

Abstract


Fenomena lintas gender yang muncul di komunitas dance cover menimbulkan berbagai macam pandangan dan pemahaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan pelaku menampilkan lintas gender, pandangan pelaku dance cover terhadap fenomena lintas gender, dan cara pelaku menanggapi respon dan opini dari kelompok masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Penelitian ini dilakukan di Yogyakarta. Subjek penelitian terdiri dari 4 responden dengan rincian 2 pria menampilkan tarian wanita dan 2 wanita yang menampilkan tarian pria. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah wawancara mendalam yang dianalisis menggunakan teknik Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Hasil penelitian ini menemukan latar belakang pelaku dance cover melakukan penampilan lintas gender. Alasan yang ditemukan yaitu karena motivasi intrinsik seperti mencari identitas dan relasi afiliasi. Adapun motivasi ekstrinsik yaitu karena pengaruh dan penerimaan dari teman sebaya (peer acceptance).

Keywords


lintas gender, dance cover, motivasi

Full Text:

PDF

References


Bench, S. W., Schlegel, R. J., Davis, W. E., & Vess, M. (2015). Thinking about change in the self and others: The role of self-discovery metaphors and the true self. Social Cognition, 33(3), 169-185.

Fauzan, A. (2015). Memahami lintas gender dalam seni tari Didik Nini Towok. Diakses pada 18 Maret 2020 di laman berikut http://kabarkampus.com/2015/09/memahami-lintas gender-dalam-seni-tari-didik-nini-towok/

Fitriana, I. (2018). Video acara dugaan LGBT di Mal Magelang viral, ini faktanya. Diakses pada tanggal 22 Desember 2019 di laman berikut https://regional.kompas.com/read/2018/10/16/09211651/video-acara-dugaan-lgbt-di-mal-magelang-viral-ini-faktanya?page=all.

Hardiyanto, S. (2018). Dikira menjurus LGBT, Acara K-Pop di Magelang dibubarkan. Diakses pada tanggal 22 Desember 2019 di laman berikut https://www.jawapos.com/jpg-today/14/10/2018/dikira-menjurus-lgbt-acara-k-pop-di-magelang-dibubarkan/

Joni, I. D. A. M., & Sutarmanto, H. (2017). Disonansi kognitif Gay terkait budaya patrilineal di Bali. Gadjah Mada Journal of Psychology (GamaJoP), 3(1), 1-12.

Khiun, L. K. (2013). K-pop dance trackers and cover dancers: Global Cosmopolitanizationand Local Spatialization. In The Korean Wave: Korean Media Go Global, edited by Youna Kim, 181–198. New York: Routledge.

McLeod, S. A. (2018). Cognitive dissonance. Simply Psychology. Diakses pada tanggal 7 Januari 2021 di https://www.simplypsychology.org/cognitive-dissonance.html

Meigalia, E. & Putra, Y. S. (2019) Penari lintas gender dalam tradisi lisan Minangkabau; Ronggeang Pasaman. Jurnal Aksara, 31 (1). DOI: 10.29255/aksara.v31i1.331.51-64

Moreno, R. (2010). Educational Psychology. University of New Mexico.

Pangerang, A. M. (2015, Oktober 6). Indonesia Jadi Tuan Rumah ASEAN K-Pop Dance Cover 2015. Dapat diakses di

https://yogyakarta.kompas.com/read/2015/10/06/181015910/Indonesia.Jadi.Tuan.Rumah.ASEAN.K-Pop.Dance.Cover.2015.

Papalia, D. E., & Feldman, R. D. (2014). Menyelami perkembangan manusia edisi 12 buku 1. Jakarta: Salemba Humanika.

PijarPsikologi. (2019). Perempuan, pola asuh anak dan budaya patriarki. Diakses pada 15 April 2020 di https://pijarpsikologi.org/perempuan-pola-asuh-anak-dan-budaya-patriarki

Purwanta, H. (2015). Komunitas di Yogyakarta sebagai sarana aktualisasi diri. Jurnal Penelitian, 19(1).

Reeve, Jhonmarshall. (2009). Understanding motivation and emotion – 5th ed. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.

Santrock, J. W. (2012). Life-span development (Edisi 13 Jilid 1). Jakarta: Erlangga.

Sarwono, W. S & Meinarno, E. A. (2009). Psikologi sosial. Jakarta: Salemba Humanika

Smith, A., Jonathan, Flowers, P., & Larkin, M. (2009). Interpretative phenomenological analysis theory, method and research. Singapore:

SAGE Publications Asia-Pacific Pte Ltd.

Stewart, C., J. dan William B. C., Jr. (2012). Interviu: Prinsip dan praktik. Jakarta: Salemba Humanika.

Sugiyono. (2016). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugoto, M. C., & Cahyadi, J. (2009). Kajian iklan layanan masyarakat tentang pentingnya mengucapkan terima kasih bagi para remaja di Surabaya. Nirmana, 11(2), 106-113.

Sunardi, C. (2009). Pushing at the boundaries of the body: Cultural politics and cross-gender dance in East Java. Bijdragen tot de taal-, land-en volkenkunde/Journal of the Humanities and Social Sciences of Southeast Asia, 165(4), 459-492.

Yunengsih, P., Indrayuda, I., & Asriati, A. (2018). Motivasi siswa laki-laki dalam mengikuti pengembangan diri Seni Tari di SMA Negeri 1 Batang Anai. Jurnal Sendratasik, 6(2), 48-54.

Zuriah, N. (2006). Metodologi penelitian Sosial dan Pendidikan: Teori dan aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara.




DOI: https://doi.org/10.21831/ap.v3i1.40020

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Our Journal is Indexed by:

Crossref 

e-ISSN: 2746-122X

 

Creative Commons License
Acta Psychologia is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Based on a work at https://journal.uny.ac.id/index.php/acta-psychologia/.