PEMANFAATAN STRUKTUR JARINGAN SOSIAL DALAM STRATEGI KELANGSUNGAN HIDUP PETANI

S. Wisni Septiarti, UNY, Indonesia

Abstract


Abstrak

Kemiskinan, kebodohan dan ketertinggalan merupakan realita yang menjadi bagian dari masalah-masalah besar yang dihadapi semua Negara berkembang temasuk Indonesia. Realita social tersebut memunculkan kantong-kantong kemiskinan dengan DIY sebagai propinsi yang masih memiliki beberapa desa (37,6%)tertinggal. Melalui penelitian pada sekelompok petani miskin berlahan kering, kajian ini hendak mendeskripsikan, mendiskusikan strategi kelangsungan hidup yang dikembangkan agar tetap survive.Penelitian ini dilakukan di desa Girirejo Bantul yang masih memiliki sekitar 486 kepala keluarga miskin dan sngat miskin. Sejumlah 50 kepala rumah tangga diambil sebagai respondentnya. Data yang diperlukan untuk dideskripsikan atau dianalisis dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan studi pustaka. Sementara analisis terhadap data-data yang terkumpul dilakukan metode analisis kualitatif dengan menggabungkan kategori-kategori yang telah ditentukan untuk membuat deskripsi, kesimpulan diperolehdengan menafsirkan atau mengartikan kategori-kategori tersebut.Kesimpulan penelitian ini adalah pertama meskipun sektor pertanian dipandang sebagai penyamdang utama namun kenyataan menunjukan bahwa sektor luar pertanian memberi kontribusi cukup besar dalam menambah penghasilan. Sebagai akibatnya diversifikasi usaha, menggabungkan kedua sektor itu merupakan pilihan awal yang kreatif dan mandiri sebagai kiat bertahan hidup;kedua rumah tangga miskin dalam beberapa hal memiliki kondisi social ekonomi relative sama namun berbeda tatkala peneliti mengklasifikasikan responden ke dalam tiga klasifikasi yaitu rumah tangga petani miskin mandiri, produktif dan miskin sekali. Pembagian ini menjadi relevan ketika muncul strategi kelangsungan hidup yang berbeda diantara ketiga jenis kelompok social ini. Ketiga, dalam melihat fenomena kemiskinan ternyata tingkat pendapatan bukan lagi sebagian determinan utama untuk memaknai keberadaan kelompok miskin di pedesaan. Hal penting yang lebih sosiologis adalah terbentuknya struktur jaringan social yang mendukung bahkan setiap proses adaptasi social mereka. Makna struktur jaringan social bukan sekedar membantu di saat-saat sulit tetapi juga memberi rasa aman pada kehidupan pedesaan yang serba terbatas. Artinya jelas bahwa kelompok petani miskin dengan keterbatasannya masih memiliki potensi yang dapat dikembangkan dengan strategi sebagai kiat bertahan hidup.


Full Text:

Untitled


DOI: https://doi.org/10.21831/hum.v2i2.7318

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




p-ISSN: 1412-4009 || e-ISSN: 2528-6722

Indexed by:

      

  


Creative Commons License
Jurnal Penelitian Humaniora by http://journal.uny.ac.id/index.php/humaniora is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


View Journal Stats

 

Flag Counter