MASYARAKAT DESA ADAT TENGANAN PEGRINGSINGAN

Dyah Respati Suryo Sumunar, FIS UNY
Suparmini Suparmini, FIS UNY
Sriadi Setyawati, FIS UNY

Abstract


Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kondisi lingkungan fisik dan sosial kemasyarakatan Desa Adat Tenganan Pegringsingan, serta cara masyarakat Desa Adat Tenganan Pegringsingan dalam mengelola lingkungan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan melakukan pengamatan dan wawancara dengan beberapa tokoh masyarakat, kepala desa, kepala adat, dan anggota masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa letak Desa Tenganan berada pada kawasan perbukitan dengan topografi kasar. Pemukiman Tenganan dibagi menjadi tiga Banjar adat, yaitu Banjar Kauh, Banjar Tengah, dan Banjar Kangin. Banjar Kangin disebut juga Banjar Pande, yang dibagi lagi menjadi dua pemukiman, yaitu Pande Kaja dan Pande Kelot. Masyarakat tradisional Bali Aga di Desa Tenganan masih sangat menjunjung tinggi adat istiadat dari leluhur yang dilaksanakan secara turun temurun, termasuk dalam pengelolaan kawasan dan lingkugannya. Masyarakat Desa Tenganan menjunjung tinggi Ajaran Tri Hita Karana yang merupakan salah satu ajaran dalam agama Hindu yang pada intinya mengajarkan tentang keseimbangan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia dengan lingkungannya

Keywords


masyarakat tradisional, Bali Aga, Tenganan, pengelolaan lingkungan

Full Text:

PDF

References


Mendra, I. W., & Wiriantari, F. 2016. Perubahan Spasial Permukiman Tradisional di Desa Adat Tenganan Pegringsingan Bali. Jurnal Anala, 1(15), 73-97.

Iskandar, J. 2016. Etnobiologi dan Keragaman Budaya di Indonesia. UMBARA: Indomesian Journal of Anthropologi, 1(1), 25-41.

Sumunar, D. R. S., Suparmini, & Setyawati, S, 2013. “Kearifan Lokal Masyarakat Baduy dalam Pengelolaan dan Pembagian Tata Ruang”. Dalam Proseeding Seminar Nasional dalam rangka Dies Natalis Universitas Negeri Yogyakarta ke 49. Yogyakarta: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UNY

Suryadarma, I. G. P. 2016. “Peran Hutan Masyarakat Adat dalam Menjaga Stabilitas Iklim Satu Kajian Perspektif Deep Ecology (Kasus Masyarakat Desa Adat Tenganan Bali). Dalam Proseeding Seminar Nasional Peranan Konservasi Flora Indonesia dalam Mengatasi Dampak Pemanasan Global diselenggarakan oleh Kebun Raya “Eka Karya” Bali - LIPI.

Wiratno, Indriyo, D., Syarifudin, A., & Kartikasari, A. 2001. Berkaca di Cermin Retak: Refleksi Konservasi dan Implikasi bagi Pengelolaan Taman Nasional. Jakarta: The Gibbon Foundation Indonesia, PILI-NGO Movement.




DOI: https://doi.org/10.21831/hum.v22i2.19929

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




p-ISSN: 1412-4009 || e-ISSN: 2528-6722

Indexed by:

      

  


Creative Commons License
Jurnal Penelitian Humaniora by http://journal.uny.ac.id/index.php/humaniora is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


View Journal Stats

 

Flag Counter