KESENIAN SINTREN SEBAGAI KEARIFAN LOKALDITINJAU DARI METAFISIKA ANTON BAKKER

Luthfi Deska Aditama, Fakultas Filsafat UGM

Abstract


Kata "sintren" secara etimologis berasal dari dua suku kata, yang "si" dan "tren". Si memiliki arti "dia" dan tren itu sendiri adalah panggilan untuk sang putri. Seni ini adalah seni yang berasal dari pantai utara Jawa, khususnya Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Selain itu, Sintren banyak dipamerkan di pameran besar kesenian yang bercerita tentang seorang anak perempuan yang bertindak sebagai penari utama. Sintren sebagai bentuk seni pertunjukan rakyat di Utara pesisir Jawa Tengah dan Jawa Barat pernah menjadi seni hiburan yang sangat digemari oleh masyarakat antara tahun 1950 hingga 1963. Meta isika adalah disiplin ilsafat yang erfokus pada sautu objek - materi yang ada, atau dalam bahasa sederhana adalah sifat realitas. Sifat realitas tidak dapat dipisahkan dari alam, Sang Maha Benar (Allah) serta hamba-Nya (ciptaan-Nya). Pandangan manusia sebagai khalifah juga akan menentukan keberadaan makhluk lain, sampai akhirnya berkaitan dengan Yang Maha Kuasa, yaitu Allah


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.21831/hum.v21i1.13106

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




p-ISSN: 1412-4009 || e-ISSN: 2528-6722

Indexed by:

      

  


Creative Commons License
Jurnal Penelitian Humaniora by http://journal.uny.ac.id/index.php/humaniora is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


View Journal Stats

 

Flag Counter