DEKONSTRUKSI PRANATA ERTURANG PADA PERKAWINAN SEMARGA

Novrasilofa Sinulingga, Universitas Sebelas Maret, Indonesia

Abstract


Modernisasi dan globalisasi telah menyentuh seluruh aspek kehidupan sosial budaya masyarakat  termasuk masyarakat Suku Karo di Berastagi. Salah satu budaya karo yang mengalami perubahan adalah pranata erturang. Pranata ini dipahami oleh kaum muda sebagai pranata yang kuno dan cenderung mengikat, sehingga saat ini kaum muda mengaplikasikan pranata tersebut sesuai dengan keinginannya yang dianggap sesuai dengan keadaan sekarang. Akibatnya secara tidak langsung kaum muda telah mendekonstruksi makna dari erturang tersebut sesuai dengan kapasitasnya saat ini. Akibatnya pranata tersebut sebagai sebuah struktur telah mengalami perubahan makna dan konsep. Perubahan ini juga akhirnya memunculkan perkawinan yang dianggap menyimpang bagi Suku Karo. Perkawinan semarga ini tentunya tidak dapat diterima oleh berbagai kalangan, oleh karena itu pelakunya berusaha untuk mensahkan hubungannya dengan berbagai cara.  Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan etnografi, selain itu untuk mendapatkan data dilakukan observasi, wawancara, serta studi dokumen tertulis. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana kaum muda memahami pranata erturang saat ini dan bagaimana proses serta implikasi perkawinan semarga bagi para pelakunya. Penelitian ini menggunakan teori dekonstruksi dan strukturasi untuk membantu menjabarkan haasil penelitian.

 

Asbtract

Modernism and globalitation have reach trough socio-cultural life aspect include Karo clan in Berastagi. One of socio-cultural that had been changed was Erturang regulation. Youth have seen this regulation as ancient regulation and binding, so in this recent time youth implicating this depend on their volition that they think it is appropriate with the current situation. Youth were deconstructed erturang regulation means indirectly according to its recent capacity. As a result, regulation as structur have been changing in meaning and concept. This transformation in the end bring out same clan marriage. This marriage can’t come in through society, the concequence doer try to ratify by any ways.This research is done by use etnography approach, other than that in data collecting observation, interview and document studying have been done. This research aims to reveal how youth understanding erturang regulation recent time, how it process, and impact from same clan marriage to doer. This reseach is done by use deconstruction and struturations theory to support reseach result announce.

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.21831/hsjpi.v3i2.8322

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 Harmoni Sosial: Jurnal Pendidikan IPS

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Our journal indexed by:

Supervised by:

RJI Main logo


Printed ISSN (p-ISSN): 2356-1807 | Online ISSN (e-ISSN): 2460-7916

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0

View Harmoni Sosial Stats