Pesantren lansia: Telaah pada pendidikan spiritual santri lansia di Pondok Sepuh Payaman Magelang

Dwi Agustina, Universitas Gadjah Mada, Indonesia

Abstract


Artikel ini membahas tentang pendidikan spiritual santri lansia di Pondok Sepuh Payaman Magelang. Secara kultural, pendidikan telah dimulai dari lahir hingga meninggal dunia. Usaha sadar akan sebuah pendidikan tidak hanya pada usia dini tetapi sampai pada usia lanjut. Perhatian tersebut ada karena perlunya pegangan lansia akan kebutuhan agama sebagai bekal di akhirat. Metode dalam penelitian ini menggunakan kualitatif studi kasus. Pengumpulan data menggunakan wawancara dan pengamatan. Temuan dalam penelitian menunjukkan bahwa motivasi lansia menjadi santri di pondok sepuh karena keinginan mereka sendiri dan keinginan dari keluarga untuk belajar ilmu agama dan meninggal dalam keadaan husnul khotimah. Kehidupan santri lansia selama di pondok, dihabiskan untuk beribadah secara ritual maupun sosial selama lebih dari 12 jam. Tujuan, metode, dan materi pembelajaran menjadi komponen utama dalam pelaksanaan pendidikan spiritual di pondok sepuh. Tidak ada hukuman dalam membina santri lansia. Namun, sangsi sosial berlaku bagi santri lansia yang tidak mengikuti pembelajaran.

 

Kata kunci: Pendidikan, lansia, pesantren

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.21831/foundasia.v10i2.27925

Refbacks

  • There are currently no refbacks.





Our journal indexed by:

  

View My Stats