Pengaruh Jenis Oli Bekas Sebagai Bahan Bakar Kompor Pengecoran Logam Terhadap Waktu Konsumsi dan Suhu Maksimal pada Pembakaran

Alif Rivan Hidayat, Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang
Basyirun Basyirun, Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang

Abstract


This study aims to determine the influence of distance traveled of used oil on fuel consumption rate and its maximum combustion temperature. In terms of consumption rate, used oil combustion tends to be slow because it must reach a certain point in order to burn. The maximum combustion temperature of used oil is comparable to other ordinary fuels, and it is suitable for use in metal casting. The study concluded that the longer the distance traveled, the faster the fuel consumption rate required. Used oil of 2200 km distance traveled is the fastest to burn, 0.8 liters in 745 seconds. The slowest to burn is the one with a distance traveled of 1800 km, which burns in 1031 seconds. The farther the distance traveled yields in a lower combustion temperature reached. At a distance traveled of 1800 km, the maximum temperature is 963.3 °C, while at 2200 km, the maximum temperature is 797.5 °C.


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh jenis oli bekas terhadap waktu konsumsi bahan bakar dan suhu maksimal pada pembakaran oli bekas. Ditinjau dari segi kecepatan konsumsi bahan bakar, pembakaran oli bekas konsumsinya cenderung lambat karena oli bekas harus mencapai titik tertentu agar dapat terbakar. Ditinjau dari suhu maksimal yang dihasilkan mampu bersaing dengan kompor – kompor dengan bahan lainya dan juga untuk ukuran kompor pengecoran logam sudah memadahi. Pada penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa semakin jauh jarak tempuh maka semakin cepat/ rendah waktu konsumsi bahan bakar yang diperlukan. Jarak 2200 km merupakan waktu tercepat untuk menghabiskan 0,8 liter oli bekas dengan waktu 745 detik. Sementara waktu terlama yaitu 1031 detik pada jarak 1800 km. semakin jauh jarak tempuh maka suhu maksimal yang dihasilkan semakin rendah. Pada jarak 1800 km menghasilkan suhu maksimal mencapai 963,3 OC, sementara jarak 2200 km hanya mampu menhasilkan suhu maksimal sebesar 797,5  OC.


Keywords


used oil, used oil type, consumption time, maximum temperature, oli bekas, jenis oli bekas, waktu konsumsi, suhu maksimal

Full Text:

PDF

References


Asidu, dkk. 2016. Pemanfaatan Minyak Oli Bekas Sebagai Bahan Bakar Alternatif engan Pencampuran Minyak Pirolisis. Universitas Halu Oleo. Kendari.

Dahlan, M.H, dkk. 2014. Pemisahan Oli Bekas dengan Menggunakan Kolom Filtrasi dan Membran Keramik Berbahan Baku Zeolit dan Lempung. Jurnal Teknik Kimia 1(20): 38-45.

Fitriawan, D. 2010. Studi pengelolaan limbah padat dan limbah cair PT X- Pasuruan sebagai upaya penerapan proses produksi bersih. Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya.

Kho, D. 2015. Pengertian Termokopel dan prinsip kerjanya. http://teknikelektronika.com/pengertian-termokopel-thermocouple-dan-prinsip-kerjanya/ 20 september 2019. (22.12)

Rachman, A.M. 2013. Manajemen Terhadap Limbah Bengkel. Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Mesin. Universitas Gunadarma. Depok.

Raharjo, W. P. 2004. Pemanfaatan Oli Bekas Sebagai Salah Satu Alternatif Solusi Untuk Mengurangi Kebutuhan Minyak Bakar. Jurnal Mekanika, 3(1) : 23 -25

Roy, Hudoyo dkk. 2013. Pengujian Pengaruh Penambahan Material Pengotor Oli Bekas Jenuh Sebagai Identifikasi Kandungan Energi Pada Oli Murni. Universitas Kristen Satya Wacana.




DOI: https://doi.org/10.21831/dinamika.v5i2.34802

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Jurnal Dinamika Vokasional Teknik Mesin

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Lisensi Creative Commons 

Jurnal Dinamika Vokasional Teknik Mesin by http://journal.uny.ac.id/index.php/dynamika was distributed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.


 

View My Stats