LOKALITAS SASAK DALAM NOVEL GURU DANE DAN GURU ONYEH KARYA SALMAN FARIS

Lalu Nasrulloh, Institut Agama Islam Hamzanwaddin NW Pancor, Lombok Timur, NTB, Indonesia

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) wujud lokalitas Sasak dalam novel Guru Dane dan Guru Onyeh karya Salman Faris, dan (2) fungsi lokalitas Sasak dalam membangun cerita secara keseluruhan pada novel Guru Dane dan Guru Onyeh karya Salman Faris. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Subjek penelitian ini novel Guru Dane dan Guru Onyeh karya Salman Faris dan teori yang digunakan adalah  teori sosiologi sastra. Keabsahan data diperoleh dengan uji triangulasi teori. Data dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif, yakni mendeskripsikan, kategorisasi, inferensi, dan penyajian data. Hasil penelitian ini menunjukkan hal-hal sebagai berikut. Pertama, wujud lokalitas Sasak dalam novel Guru Dane dan Guru Onyeh tercermin pada beberapa unsur, yaitu: (1) lokasi atau tempat, (2) sistem kemasyarakatan suku Sasak, (3) sistem kepercayaan (agama) dan mitos, (4) kesenian Sasak, (5) penggunaan bahasa Sasak, (6) sistem mata pencaharian hidup masyarakat suku Sasak, dan (7) sistem teknologi dan peralatan masyarakat suku Sasak. Kedua, fungsi lokalitas Sasak dalam membangun cerita secara keseluruhan, yang paling dominan mempengaruhi adalah latar tempat, penggunaan bahasa Sasak (diksi), serta yang terakhir adalah nama-nama tokoh yang mencerminkan ciri khas orang Sasak, seperti Amaq Tembiengbieng, Jero Mihram, Temelak Mangan, dan Guru Dane.

Kata Kunci: lokalitas, Sasak, sosiologi sastra

 

SASAK LOCALITY IN NOVEL GURU DANE

AND GURU ONYEH BY SALMAN FARIS

 

ABSTRACT

     This study was aimed to describe (1) the form of Sasak locality in novel Guru Dane dan Guru Onyeh by Salman Faris, and (2) the function of Sasak locality in the process of building context of the whole story in the novel Guru Dane dan Guru Onyeh by Salman Faris. The research is qualitative research. The subject of this research was novel Guru Dane dan Guru Onyeh by Salman Faris. The data of this research was focused on the problem of the form and the function of Sasak locality in the novel Guru Dane dan Guru Onyeh which used theory of sociology literature. The validity of the data is obtained by the theory of triangulation test. The data was analyzed by descriptive qualitative, which are description, categorization, inferention, and data presentation. The result of this research shows this fact. First, Sasak locality in the novel Guru Dane dan Guru Onyeh is showed in the several elements, such as: (1) the location, (2) the social system of the Sasak, (3) the belief system (religion) and myth, (4) art of the Sasak, (5) the use of Sasak language, (6) the livelihoods live system of the Sasak, and (7) the technology system and equipment of the Sasak. Second, function of Sasak locality which could build story as a whole, the most dominant effect is the setting, the use of Sasak language (diction), and the last is the name of figure such as Amaq Tembiengbieng, Jero Mihram, Temelak Mangan, and Guru Dane.

Keywords: locality, Sasak, sociology literature

 


Full Text:

PDF

References


Abrams, M.H. 1981. A Glossary of Literary Terms. New York: Holt, Rinehart and Winston.

Berns, R.M. 2004. Child, Family, School, Community: Socialization and Support. Sixth edition. Australia, Canada, Mexiko, Singapore, Spain, United Kingdom, United State: Thomson Wodsworth.

Denzin & Lincoln. 2005. Qualitative Research. Third Edition. Thousand Oaks, London, New Delhi: Sage Publications.

Faris, S. 2011. Guru Dane. Lombok: STKIP Hamzanwadi Press.

Faris, S. 2012. Guru Onyeh. Lombok: STKIP Hamzanwadi Press.

Geertz, C. 1973. The Interpretation of Cultures. New York: Basic Books, Inc., publisher.

Hartono. 2015. Warna Lokal Jawa dalam Novel Indonesia Periode 1980-1995. Disertasi Doktor, Universitas Gadjah Mada.

Kuntowijoyo. 1987. Pembentukan Simbol di Kalangan Santri, dalam Budaya dan Masyarakat. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Ma’arif, A.S. 2015 Islam Dalam Bingkai Keindonesian dan kemanusiaan. Bandung: Penerbit Mizan.

Moleong, L.J. 2008. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Pradopo, R.D. 1987. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Ratna, N.K. 2011. Antropologi Sastra: Peranan Unsur-unsur Kebudayaan dalam Proses Kreatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rosidi, A. 1985. Kapankah Kesusastraan Indonesia Lahir?. Jakarta: Gunung Agung.

Salam, S. 1992. Lombok Pulau Perawan: Sejarah dan Masa depannya. Jakarta: Kuning Mas.

Sumadi, I.W.S., I.G.N Jayanti., & A.A. Rai Geria. 2013. Tradisi Nyongkol dan Eksistensinya di Pulau Lombok. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Sayuti, Suminto A.. 2011. Pengembangan budaya dan potensi lokal. Pokok-pokok Pikiran untuk Seminar Nasional tentang Pengembengan Pendidikan Karakter Bangsa Berbasis Kearifan Lokal untuk Menghadapi Tantangan Global oleh Lembaga Penelitian UNY, di Universitas Negeri Yogyakarta.

Sutarto, A. 2004 Pendekatan Kebudayaan: Wacana Tandingan Untuk Mendukung Pembangunan di Provinsi Jawa Timur. Jember: Kompyawisda.

Telle, K. 2009. Dharma Power: Searching for Security in Post-New Order Indonesia, Social Analysis, 53,1;141.

Wacana, L. 2002. Sejarah Daerah Nusa Tenggara Barat. Mataram, Februari 1988: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Wiyatmi. 2013. Sosiologi Sastra Teori dan Kajian Terhadap Sastra Indonesia. Yogyakarta: Kanwa Publisher.




DOI: https://doi.org/10.21831/diksi.v25i1.18849

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




 

Jurnal Diksi is published by Faculty of Languages, Arts, and Culture, Universitas Negeri Yogyakarta. It is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. Based on a work at http://journal.uny.ac.id/index.php/diksi

 

Our Journal has been Indexed by:

  

  

   

Diksi Journal is published by the Faculty of Languages and Arts Universitas Negeri Yogyakarta in collaboration with Himpunan Sarjana Kesusasteraan Indonesia (HISKI)

Supervised by:


 
Translator
 
View My Stats